Sabtu, 13 September 2014

Sejarah dunia mencatat bahwa generasi awal islam adalah generasi terbaik yang pernah ada dimuka bumi ini", menurut Michael Heart.
Merekalah para sahabat yang berjuang bersama Rasulullah SAW dengan keimanan yang terbentuk langsung oleh wahyu yang turun di Negeri Arab yang merupakan daerah jahiliyah di muka bumi. Namun, mereka merupakan sosok revormis sejati yang mampu membawa perubahan besar dalam seluruh tatanan kehidupan sosial Bangsa Arab ketika itu. Dengan membawa misi berupa risalah Islam yang bersumberkan langsung dari Wahyu Allah SWT, slowly but sure (perlahan namun pasti), mereka mulai merubah kondisi Bangsa Arab yang jahiliyah nan kejam dan terbelakang, menjadi sebuah tatanan masyarakat yang ber-tittle-kan Allah ridho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada Allah SWT. Mereka-merekalah para pemuda-pemuda yang kedepannya akan melebarkan sayap-sayap Islam hampir ke seluruh penjuru dunia. 

Dan itu terbukti setelah wafatnya Rasulullah SAW. Tonggak kepemimpinan pun beralih ke mereka para sahabat rasulullah, yang telah kita ketahui bersama dalam jejak langkahnya telah mampu membangun sebuah Imperium terbesar di sepanjang sejarah manusia, yang membentang dari perbatasan India hingga Samudra Atlantik. Padahal mereka saat itu jumlahnya kecil sekali, namun bisa mencengangkan mata dunia dengan penakhlukan Mesopotamia, Sirria, Palestina dan merebut mesir dari kekaisaran Byzantine. Persia pun tak luput dari penakhlukan umat muslim. Sapu bersih Afrika utara, Samudra Atlantik hingga Andalusia Spanyol. Dan Islam memegang kendali hampir sepertiga dunia. Sungguh pencapaian yang sangat luar biasa sekali. 

Dan yang unik dalam setiap penakhlukan yang dilakukan oleh umat muslim pasti selalu diikuti dengan masuknya orang-orang untuk memeluk Islam secara berbondong-bondong tanpa paksaan dan mereka melakukannya secara sukarela. Dan yang paling unik luar biasa, syiar itu langsung dilakukan oleh balatentara Islam itu sendiri, bukan melalui lembaga dakwah Islam atau organisasi Islam saat itu. Merekalah pemuda generasi awal keisalaman yang islamnya masih murni. Bak mata air yang baru keluar dari puncak gunung yang belum ternodai sama sekali. 

Namun jika kita melihat fakta hari ini maka sangat jauh berbeda sekali. Umat Islam saat ini menjadi umat yang tertinggal. Hampir dari seluruh tatanan kehidupan umat Islam tertinggal oleh peradaban Barat yang telah mencapai kejayaannya mulai abad ke 19 Masehi. Apakah karena para pemudanya Islamnya tidak ada. Namun itu mustahil, karena setiap generasi muda pasti akan selalu hadir ditengah-tengah masyarakat untuk meneruskan kehidupan di masa depan, entah itu membangun ataupun malah menghancurkan kehidupan sebelumnya. 

Ansharullah (n.d) menggambarkan tentang kondisi pemuda saat ini dengan mengelompokkan menjadi 4 kelompok pemuda, yaitu:
Kelompok pertama adalah mereka-mereka yang merasa tidak puas dengan kondisi saat ini, lalu berusaha melakukan perubahan. Mereka dapat melihat kejelekan. Namun perubahan yang mereka lakukan tidak terlepas dari ideologi yang bertentangan dengan apa yang telah Rasulullah SAW ajarkan. Mereka yang kelompok pertama ini adalah kelompok yang menginginkan agar demokrasi yang ada benar-benar ditegakkan. Menebarkan isu bahwa kedaulatan dan kekuasaan adalah di tangan rakyat, bahwa rakyatlah yang paling berhak menentukan arah pemerintahan adalah paling sering mereka teriakkan dengan lantang. Dan itu semua adalah kebohongan. Kita bisa melihat parpol dengan mengangkat nama demokrasi justru menjadi parpol paling bermasalah dalam urusan korupsi di negeri ibu pertiwi ini. Lalu adapun mereka yang terpengaruh dengan ideologi komunis sosialis. Biasanya mereka mengehendaki adanya perubahan yang lebih radikal. Mereka menuntut perubahan tatanan kehidupan melalui cara revolusi. Cara yang mereka lakukan tidak jarang mengarah kepada pengrusakan, dengan membangkitkan emosi massa di sana sini. Kerugian pun tak terelakan lagi dalam jumlah yang sangat besar. Apapun alasannya, cara-cara yang ditempuh oleh kelompok mahasiswa ini tidak bisa dibenarkan oleh Islam. Landasan perjuangan kelompok tersebut jelas tidak sesuai dengan pandangan Islam. Sebab, ide-ide sosialis ataupun kapitalis, termasuk demokrasi liberal serta ide-ide yang terlahir darinya seperti HAM, pluralisme, dan lain-lainnya, merupakan pemahaman Barat yang sangat bertentangan dengan Islam. Dan yang paling sangat disayangkan ialah ternyata tidak sedikit mahasiswa muslim yang turut mempropagandakan dan memperjuangkan paham-paham tersebut. Dan di antara mereka ada yang melakukannya karena ikut-ikutan saja, karena kebodohannya, dan ada juga karena memang ingin memperjuangkannya. Akibatnya, secara tidak langsung, mereka menjadi prototipe dari agen-agen Barat dalam menyebarkan paham-paham yang sebenarnya merupakan racun bagi kaum muslimin.
Kelompok kedua adalah mereka yang cuek terhadap kondisi kehidupan masyarakat. Mereka tidak peduli dengan penderitaan dan kesengsaraan masyarakat. Bagi mereka yang penting ialah selamat. “Ngapain susah-susah mikirin nasib kaum muslimin yang lain. Mikirin diri sendiri aja udah susah". Kondisi seperti ini hanya akan melahirkan sistem individualis. Sehingga setiap manusia termasuk mahasiswa lalu berpikir pintas dengan menyelamatkan diri sendiri tanpa memikirkan saudara yang lainnya. Standar perbuatan mereka adalah manfaat. Bagi mereka, yang penting bermanfaat untuk dirinya dan tidak merugikan orang lain. Bagi mereka pacaran tidak menjadi masalah, asal tidak hamil dan tidak menimbulkan ‘masalah’. Kelompok ini memang benar-benar ingin ‘menikmati’ dan hidup tentram tanpa memikirkan orang lain. Mereka tidak peduli bahwa kenikmatan hidupnya itu adalah diraih di atas penderitaan orang lain. Bagi kelompok mahasiswa seperti ini ‘keberhasilan studi’ merupakan cita-cita yang paling dijunjung tinggi dan senantiasa jadi haluan perjuangannya. Bagi mereka, standar keberhasilan itu adalah meraih nilai studi yang setinggi-tingginya. Sains memang cukup mereka ‘kuasai’, namun keilmuannya itu tidak berpengaruh terhadap perilaku mereka dalam kehidupan masyarakat. Dalam karir studinya, kelompok ini memang relatif banyak berhasil, namun mereka belum mampu memenuhi dambaan dan harapan umat. Kehidupan mahasiswa kelompok ini hanya berkisar antara kampus dan rumah. Angan-angan mereka kalau sudah lulus kelak adalah pekerjaan yang mantap dengan gaji yang besar, istri yang cantik, fasilitas yang mewah, dan anak-anak yang lucu dan manis. “Persetan dengan lingkungan Yang penting aku, istriku, anak-anakku, dan keluargaku ‘AMAN’!” Dalam Islam tidak dikenal sistem kehidupan individualis. Kehidupan masyarakat dalam Islam tidak membeda-bedakan apakah seorang itu mahasiswa, pelajar, karyawan, atau lainnya. Semuanya bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan di sekelilingnya. Rasulullah SAW telah mengingatkan dalam sabdanya: “Barang siapa bangun pagi hari dan hanya memperhatikan masalah dunianya, maka orang tersebut tidak berguna apa-apa di sisi Allah. Dan Barang siapa tidak pernah memperhatikan urusan kaum muslimin yang lain, maka tidak termasuk golonganku”. (HR. Thabrani dari Abu Dzar Al-Ghifari)
Kelompok ketiga adalah mereka yang ‘terbius’ sehingga terjerat dan terjerumus dalam bejatnya sistem kehidupan masa kini. Sistem kapitalis yang mengagung-agungkan materi, telah mencabut nilai-nilai kehidupan lainnya, baik nilai-nilai akhlaq, kemanusiaan, dan kerohanian (agama). Korban-korban sistem ini sudah cukup bergelimpangan. Sebagai contoh, tidak sedikit mahasiswa yang terjerumus dalam pemakaian obat-oabat terlarang. Bahkan ada yang terjerat dalam sindikat pengedar yang berskala internasional. Dan tak sedikit dari mereka adalah pelaku aborsi, skandal dan jaringan seks bebas, perampokan, pembobolan bank, dan penodongan. Merekalah kelompok yang paling parah dan menjadi kunci dari hancurnya suatu tatanan kehidupan yang baik di masa depan.
Kelompok keempat adalah kelompok pemuda yang peduli lingkungan dan sadar akan kerusakan dan kebrobokan sistem yang ada akibat tidak adanya aktualisasi nilai-nilai islam dalam realitas kehidupan. Dengan pemahaman terhadap kenyataan seperti itu, disertai pendalaman terhadap pengetahuan Islam, mereka melakukan perjuangan dakwah, menyeru umat untuk kembali kepada Islam. Meskipun jumlahnya tidak terlampau besar, peranan mereka sangat diharapkan umat untuk melakukan perubahan kehidupan masyarakat ke arah yang Islami. Gerakan-gerakan mereka dalam wadah organisasi cukup santer di berbagai perguruan tinggi. Ada yang bercorak dari Timur Tengah ataupun dari lokal. Semuanya menyuarakan gerakan kebangkitan Islam. Pemahaman Islam yang mereka raih memang bukan pemahaman yang bersifat ‘komprehensif’. Meskipun belajar di perguruan tinggi umum. Namun kitab-kitab kuning yang berbahasa Arab baik dari kalangan fuqaha tempo dulu maupun para mujtahid abad 20-pun menjadi bacaan serta kajian dalam diskusi mereka. Dan walaupun masih terdapat berbagai perbedaan visi tentang kebangkitan dan metode yang mereka lakukan, kelompok terakhir ini merupakan kelompok dambaan umat menuju kemuliaan hidup.
Yakinlah bahwasannya umat Islam tidak mungkin meraih kemuliaan kalau umatnya hanya memperhatikan kepentingan pribadinya. Islam mustahil akan muncul dari generasi-generasi yang telah “sekarat” akibat virus sistem kapitalis dan sosialis. Islam hanya akan bangkit melalui manusia-manusia yang ikhlas mewakafkan kehidupannya demi tegaknya Islam. Islam akan jaya di tangan mereka yang memegang Islam walaupun seperti memegang bara api. Meskipun secara materi kondisi mereka terkadang menyedihkan, perjuangan mereka tak pernah lelah ; karena mereka mendambakan kemuliaan surga yang dijanjikan Alloh SWT. Mereka yakin akan janji Allah SWT dalam Al-Qur’an :
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka”. (QS. At-Taubat : 111).
Seperti itulah kondisi realita pemuda islam yang terlahir dan hidup pada masa kini. Citra keIslaman mereka tidak sedikit yang tererosi ,dan terdegradasi oleh budaya-budaya asing yang membius dan meracuni harapan dan cita-cita mereka. Cinta mereka terwarnai kasih sayang semu, cinta produk manusia. Cinta yang lahir dari nafsu demi kenikmatan sesaat. Cinta yang berakhir dalam ruang yang penuh kehampaan. Meskipun demikian, masih ada pemuda dan pemudi Islam yang masih teguh memegang dan mempertahankan-dengan sekuat tenaga citra mereka yang hakiki sebagai muslim. Merekalah THE REAL AGENT OF CHANGE. Semoga Allah SWT senantiasa menyertai mereka. Amin Ya Robbal ‘Alamin.

REFERENSI:

  1. Al Qur'an al Karim.
  2. Suherman, "Dialog peradaban (Anis Matta-Ary Ginanjar): Refleksi dua ikon perubahan mencipta manusia paripurna", hal.18.
  3. Ansharullah, Mahyeldi, n.d., "Makalah peranan pemuda Islam, realitas, idealitas dan kondisi hari ini.
Posted by Unknown On 01.32 No comments READ FULL POST

Selasa, 14 Januari 2014

Medical Students Sillaturahim Forum (MUSHAF)
FK Universitas Malikussaleh
Jalan H. Meunasah Uteun Kot, Cunda, Muara Dua, Lhokseumawe, Aceh, Indonesia.
Telp. (0645) 40549
Kode Pos 24315

Posted by Unknown On 21.32 No comments READ FULL POST
           
Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang diwariskan turun-temurun, sementara obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah distandardisasi. Saat ini ada beberapa merek obat herbal terstandar, yaitu Diabmeneer, Diapet, Fitogaster, Fitolac, Glucogarp, Ho Stimuno, Irex Max, Kiranti Pegal Linu, Kiranti Sehat Datang Bulan, Kuat Segar (Chang Sheuw Tian Ran Ling Yao), Lelap, Prisidii, Rheumakur, Sehat Tubuh (Tian Ran Ling You), Songgolangit, Stop Diar Plus,Virugon, dan Tolak angin.
            Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi. 
 Beberapa contoh fitofarmaka asli Indonesia yaitu:


1. Nodiar® Kimia Farma
Each Nodiar tablet contains :
- Attapulgite 300 mg
- Psidii Folium Extract ( Daun Jambu Biji ) 50 mg
- Curcuma domestica Rhizoma Extract ( Kunyit ) 7.5 mg
Dosis : Dosis Dewasa dan Anak-anak ( 12 tahun lebih ) : Satu kali minum 2 tablet, maksimum 12 tablet dalam waktu 24 jam. Dosis Anak-anak ( 6 tahun sampai 12 tahun ) : Satu kali minum 1 tablet, maksimum 6 tablet dalam waktu 24 jam.
Indikasi :
Secara tradisional Psidii Folium Ekstrak dan Ekstrak Curcuma domestica Rhizoma digunakan untuk menyembuhkan diare.
·         Extrak daun Jambu Biji dikenal memiliki efek farmakodinamik yang bekerja pada otot polos usus, tannin yang terkandung di dalamnya melapisi mukosa usus, terutama pada kolon, dari penyerapan toksin dan presipitat protein. Psidii Folium adalah daun Psidium guajava L. (apple guava - common guava - 番石榴)
·         Ekstrak Akar Kunyit bekerja dengan efek spasmolytical sebagai anti pendorong oleh antagonis non kompetitif di reseptor asetilkolin. Curcumae Domesticae Rhizoma adalah rimpang Curcuma longa Linn. (Curcuma domestica Val.) (Turmeric - 姜黄).
·         Atapulgit melindungi usus dan menyerap toksin bakteri dan juga meningkatkan konsistensi tinja dengan penyerapan cairan pada lumen usus. Attapulgite, koloid aktif adalah magnesium alumunium silikat alamiah yang telah dimurnikan dan diaktifkan dengan cara pemanasan untuk meningkatkan kemampuan adsorpsinya. Berupa serbuk sangat halus, mempunyai pH antara 7,0-9,5. Attapulgite koloid aktif yang memiliki daya adsorpsi digunakan sebagai adsorben pada pengobatan diare. Pectin adalah karbohidrat yang berasal dari buah citrus atau apel yang telah dimurnikan. Pectin digunakan dalam pengobatan diare, biasanya dalam kombinasi dengan adsorben lainnya. Attapulgite maupun pectin diklaim dapat mengadsorpsi toksin, gas, bakteri, dan virus yang terdapat dalam lumen usus.

2. X-Gra ® Phapros
Tiap kapsul berisi:
- Ekstrak Ganoderma lucidum 150 mg
- Ekstrak Eurycomae radix 50 mg
- Ekstrak Ginseng 30 mg
- Ekstrak Retrofracti fructus 2,5 mg
- Royal jelly 5 mg
Indikasi: Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu meningkatkan stamina pria, membantu mengatasi disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.
Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap bahan yang dikandung dam X-gra, kanker prostat, hipertensi berat dan gagal ginjal.
Dosis: Sehari 2 kapsul Diminum sebelum tidur secara rutin minimal selama 1 bulan.
Efek Samping: Karena berupa ekstrak alami X-gra sangat mudah di toleransi, sangat jarang terjadi susah tidur dan nafsu makan meningkat, hasil uji klinis menyatakan tidak adanya efek samping.
Kemasan: Doos isi 3 blister @ 10 kapsul Doos isi 4 catch cover @ 10 kapsul

3. Stimuno® Dexa Medica
Komposisi:
·         Tiap 5 ml Stimuno Sirup mengandung ekstrak Phyllanthus niruri 25 mg.
·         Tiap kapsul Stimuno mengandung Phyllanthus niruri 50 mg

Indikasi: Membantu meningkatkan sistem imun tubuh (sebagai imunomodulator).
Kontra indikasi : Pasien dengan kondisi sistem imun yang hiperaktif, misalnya pada pasien dengan riwayat penyakit autoimun atau hipersensitivitas.
Dosis : Sirup untuk anak-anak usia 1 tahun ke atas; Anak : 3 kali sehari 1 sendok takar sirup (5 ml); Kapsul untuk dewasa Dewasa : 3 kali sehari 1 kapsul
Kemasan : STIMUNO® tersedia dalam bentuk sirup 60 ml dan 100 ml untuk anak-anak serta dalam bentuk kapsul untuk dewasa. Kotak, 1 blister @ 10 kapsul.

Dosis : Sirup untuk anak-anak usia 1 tahun ke atas; Anak : 3 kali sehari 1 sendok takar sirup (5 ml); Kapsul untuk dewasa Dewasa : 3 kali sehari 1 kapsul
Nomor Registrasi : Stimuno sirup 60 ml dan 100 ml : POM FF 041600421, Stimuno kapsul : POM FF 041300411.

4.Tensigard® Phapros
Komposisi tiap kapsul berisi:
- Ekstrak Apii herba 92mg
- Ekstrak Orthosiphon folium 28mg
Indikasi: Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik
Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap bahan yang dikandung dalam Tensigard 
Dosis: Dosis terapi: 3 x sehari 1 kapsul. Dosis pemeliharaan: 2 x sehari 1 kapsul
Efek Samping: Sakit kepala, nausea
Kemasan: Doos isi 3 blister @ 10 kapsul

5. Rheumaneer® Nyonya Meneer
Komposisi:
- Curcumae domesticae Rhizoma 95 mg
- Zingiberis Rhizoma ekstrak 85 mg
- Curcumae Rhizoma ekstrak 120 mg
- Panduratae Rhizoma ekstrak 75 mg
- Retrofracti Fructus ekstrak 125 mg
Indikasi:
Menghilangkan nyeri sendi (arthralgia) dan kaku sendi. Melancarkan peredaran darah. Menghangatkan dan menyegarkan badan.
Dosis : Pengobatan: Diminum sehari 2 kali pagi & Malam @ 2 kapsul. Diminum 3 hari berturut-turut.
Anjuran : Selama menggunakan obat, sebaiknya istirahat yang cukup.
Kemasan : 20 Kapsul.

NB: Jika Anda ingin melihat produk obat-obatan dan makanan yang telah registrasi oleh BPOM RI silahkan kunjungi laman ini BPOM.
 

Posted by Unknown On 21.21 1 comment READ FULL POST

Jumat, 30 Agustus 2013

Keputusan terapi dalam dunia kedokteran dan kedokteran gigi harus selalu didasarkan pada pertimbangan ilmiah yang tidak saja menyangkut jenis terapi yang dipilih tetapi juga faktor-faktor yang memungkinkan suatu pendekatan terapi memberikan hasil yang optimal Faktor-faktor tersebut antara lain adalah penyakit, kondisi pasien, efek obat, pertimbangan terhadap manfaat-risiko obat (risk-benefit assessment), hinga aspek ekonomi dari terapi itu sendiri. Pengambilan keputusan terapi (therapeutic decision making process) dengan demikian menjadi bagian penting dari keseluruhan proses yang bertujuan untuk menyembuhkan penyakit, mengurangi atau menghilangkan simptom, hingga memperbaiki kualitas hidup penderita.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN EVIDENCE BASED MEDICINE ?evidence based medicine (EBM), suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada paradigma baru untuk mengambil keputusan medis yang didasarkan pada langkah-langkah berikut :
  1. Memformulasikan pertanyaan tentang masalah kedokteran yang dihadapi
  2. Menelusuri bukti-bukti terbaik yang tersedia untuk mengatasi masalah tersebut
  3. Mengkaji bukti, validitas dan keseuaiannya dengan kondisi praktek
  4. Menerapkan hasil kajian
  5. Mengevaluasi penerapannya (kinerjanya)
Secara lebih rinci EBM merupakan keterpaduan antara (1) bukti-bukti ilmiah yang berasal dari studi yang terpercaya (best research evidence); dengan (2) keahlian klinis (clinical expertise) dan (3) nilai-nilai yang ada pada masyarakat (patient values).

(1) Best research evidence. Di sini mengandung arti bahwa bukti-bukti ilmiah tersebut harus berasal dari studi-studi yang dilakukan dengan metodologi yang sangat terpercaya (khususnya randomized controlled trial), yang dilakukan secara benar. Studi yang dimaksud juga harus menggunakan variabel-variabel penelitian yang dapat diukur dan dinilai secara obyektif (misalnya tekanan darah, kadar Hb, dan kadar kolesterol), di samping memanfaatkan metode-metode pengukuran yang dapat menghindari risiko "bias" dari penulis atau peneliti.

(2) Clinical expertise. Untuk menjabarkan EBM diperlukan suatu kemampuan klinik (clinical skills) yang memadai. Di sini termasuk kemampuan untuk secara cepat mengidentifikasi kondisi pasien dan memperkirakan diagnosis secara cepat dan tepat, termasuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang menyertai serta memperkirakan kemungkinan manfaat dan risiko (risk and benefit) dari bentuk intervensi yang akan diberikan. Kemampuan klinik ini hendaknya juga disertai dengan pengenalan secara baik terhadap nilai-nilai yang dianut oleh pasien serta harapan-harapan yang tersirat dari pasien.

(3) Patient values. Setiap pasien, dari manapun berasal, dari suku atau agama apapun tentu mempunyai nilai-nilai yang unik tentang status kesehatan dan penyakitnya. Pasien juga tentu mempunyai harapan-harapan atas upaya penanganan dan pengobatan yang diterimanya. Hal ini harus dipahami benar oleh seorang klinisi atau praktisi medik, agar setiap upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan selain dapat diterima dan didasarkan pada bukti-bukti ilmiah juga mempertimbangkan nilai-nilai subyektif yang dimilik oleh pasien.


MENGAPA HARUS EVIDENCE BASED?

Beberapa alasan utama mengapa EBM diperlukan,Bahwa informasi up-date mengenai diagnosis, prognosis, terapi dan pencegahan sangat dibutuhkan dalam praktek sehari-hari. Sebagai contoh, teknologi diagnostik dan terapetik selalu disempurnakan dari waktu ke waktu, sehingga bisa saja obat atau teknologi kesehatan yang sebelumnya diketahui terbaik di masanya dapat segera digantikan oleh obat atau teknologi kesehatan yang lebih efikasius dan aman.Bahwa informasi-informasi tradisional (misalnya yang terdapat dalam text-book) tentang hal-hal di atas sudah sangat tidak adekuat pada saat ini; beberapa justru sering keliru dan menyesatkan (misalnya informasi dari pabrik obat yang disampaikan oleh duta-duta farmasi/detailer), tidak efektif (misalnya continuing medical education yang bersifat didaktik), atau bisa saja terlalu banyak sehingga justru sering membingungkan (misalnya cukup banyak jenis obat yang di negara asalnya sudah ditarik tetapi masih tetap beredar di Indonesia tanpa diketahui oleh praktisi medik).Dengan bertambahnya pengalaman klinik seseorang maka kemampuan/ketrampilan untuk mendiagnosis dan menetapkan bentuk terapi (clinical judgement) juga meningkat. Namun pada saat yang bersamaan, kemampuan ilmiah (akibat terbatasnya informasi yang dapat diakses) serta kinerja klinik (akibat hanya mengandalkan pengalaman, yang sering tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah) menurun secara signifikan.Dengan meningkatnya jumlah pasien, waktu yang diperlukan untuk pelayanan semakin banyak. Akibatnya, waktu yang dimanfaatkan untuk meng-up date ilmu (misalnya membaca journal-journal kedokteran atau menghadiri seminar-seminar ilmiah) sangatlah kurang. Dalam situasi tersebut bisa saja praktisi medik tidak menyadari bahwa prasat medik yang dilakukan sebenarnya sudah tidak lagi direkomendasikan pada saat ini. Jika tetap dilakukan, maka secara tidak sadar yang bersangkutan telah melakukan medical error, atau memberikan jenis terapi yang sudah usang (obsolete) atau bahkan tidak lagi dianjurkan (abandoned).


APA TUJUAN EVIDENCE-BASED MEDICINE?

Tujuan utama dari EBM adalah membantu proses pengambilan keputusan klinik, baik untuk kepentingan pencegahan, diagnosis, terapetik, maupun rehabilitatif yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.

salah satu syarat utama untuk memfasilitasi pengambilan keputusan klinik yang evidence-based, adalah dengan menyediakan bukti-bukti ilmiah yang relevan dengan masalah klinik yang dihadapi serta diutamakan yang berupa hasil meta-analisis,  review sistematik, dan randomised contrrolled trial (RCT).


MASALAH PENGGUNAAN OBAT

banyaknya jenis dan jumlah obat yang beredar serta bertambahnya berbagai obat baru tidak jarang justru menyebabkan kebingungan dan kesukaran bagi dokter, pengelola obat dan petugas kesehatan dalam memilih obat untuk pelayanan kesehatan. Sebagian besar sediaan obat yang beredar merupakan duplikasi sediaan yang ada, dengan isi dan dosis yang sama tetapi harga berbeda. Sebagian lagi mungkin merupakan obat yang kurang dibutuhkan karena tidak sesuai dengan kondisi penyakit yang ada atau obat tersebut sesuai dengan kondisi yang ada namun risikonya lebih besar daripada manfaatnya.Kurangnya informasi yang tersedia untuk masing-masing sediaan merupakan salah satu kendala. Selain itu, keanekaragaman sediaan yang dipilih memungkinkan terjadinya pemilihan obat yang tidak sesuai dengan drug of choice dalam pedoman pengobatan yang ada.

MENGAPA FORMULARIUM DIBUTUHKAN?

Salah satu tahap penting dalam proses pengobatan adalah seleksi obat.praktisi medik harus menetapkan jenis obat yang benar‑benar diperlukan bagi pasien. Obat yang diresepkan haruslah yang paling efikasius dan aman bagi pasien.Sayangnya  proses pengambilan keputusan untuk memilih obat ini acap kali tidak didasarkan pada bukti-bukti ilmiah yang terkini dan valid. Gencarnya promosi obat oleh duta-duta farmasi menjadi salah satu faktor penentu proses pengambilan keputusan ini, meskipun dalam kenyataannya tidak semua obat yang dipromosikan memiliki bukti manfaat dan keamanan yang dapat diandalkan.

Sebagai illustrasi singkat adalah Bentuk ketidakrasionalan penggunaan antibiotika sebetulnya cukup beragam, mulai dari ketidaktepatan dalam pemilihan jenis antibiotika hingga cara dan lama pemberiannya. Kebiasaan memberikan antibiotika dengan dosis yang tidak tepat (umumnya "under dose"), frekuensi pemberian yang keliru, atau waktu pemberian terlalu singkat atau terlalu lama selain mengurangi "efficacy"nya sebagai pembunuh mikroba juga menimbulkan masalah resistensi yang cukup serius.

Di pelayanan kesehatan seperti misalnya rumahsakit, masalah ini bisa diatasi dengan adanya formularium. Formularium merupakan kompilasi sediaan obat yang digunakan sebagai acuan untuk penulisan resep oleh dokter di suatu unit pelayanan kesehatan. Bagi praktisi medik, formularium ini membantu dalam proses pemilihan obat yang rasional.

Formularium obat dengan demikian merupakan suatu perangkat pelayanan kesehatan yang mutlak harus dimiliki oleh rumahsakit dan pusat pelayanan kesehatan lainnya, karena formularium memuat daftar obat yang paling diperlukan oleh populasi, serta penetapannya didasarkan pada bukti manfaat dan keamanan yang dapat dipertangungjawabkan secara ilmiah.

 Jadi, setiap praktisi medik perlu selalu meng-update keilmuannya agar setiap tindakan medik yang dilakukannya dapat dipertanggungjawabkan secara benar dan didasarkan pada bukti-bukti ilmiah yang terkini dan valid.

Sumber: Istimewa.
Posted by Unknown On 19.34 No comments READ FULL POST
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Youtube

    Total Pageviews